Kajian MT. Muslimah Perindu Surga (3 Dzulhijjah 1444H)

 *Muslimah Perindu Surga*


๐ŸŽฅ: Kajian Online Special “Heart Charger ”

๐Ÿ“†: 21 Juni 2023 (3 Dzulhijjah 1444H)

๐Ÿง•๐Ÿป: Ustadzah Syarifah Nabila Assegaf

(Alumni DaruzZahra Tariim, Hadramaut-Yaman)


-----

*Qolbun Salim (Hati yang selamat)*


Nabi Ibrahim saja yang mulia, bapaknya para Nabi meminta qolbun salim. Padahal seharusnya kita yg lebih pantas meminta hal tersebut. Namun beliau ingin mengajarkan pada kita bagaimana caranya berdoa kepada Allah. Di hari tiada naungan lagi selain naungan daripada Allah SWT. Harta yang kita punya juga tak bermanfaat kecuali harta yang dibawa untuk ridho Allah. Yang selamat dihari itu ialah yang memiliki hati selamat. Kenapa si harus jaga urusan hati? Karena memang kalo dilihat-lihat urusan hati ni banyak, cinta letaknya di hati, ma'rifat letaknya di hati, niat letaknya di hati, rahmat & hidayah Allah juga turunnya ke hati, jadi semua nya tuh berkaitan bgt sm hati. Hati juga merupakan tempat pandangan nya Allah, seperti pada sabda Nabi ๏ทบ “Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian.”Nah maka dari itu jangan hanya sibuk memperbanyak kuantitas ibadah tanpa dibarengi hati yang selamat. Sebab amalan kita bisa habis apabila ada penyakit hati. Contohnya seperti riya' yang bisa kapan saja menghantuimu. Amal bisa sirna begitu saja karena hatinya tak terjaga (tidak selamat).


Jadi sepenting itu bagaimana kita menjadikan hati kita hati yang selamat. Bahkan sekelas khailullah, Nabi Ibrahim as. aja masih berdo'a kepada Allah untuk diberikan hati yg selamat. Dalam Al-Qur'an pun Allah sudah berfirman: “(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”Padahal kl dipikir-pikir beliau ni (Nabi Ibrahim) punya kedudukan jg dihadapan Allah, beliau tau apa yang penting untuk diminta, yaitu apa? yaitu adalah hati yang Salim (hati yang selamat).


Imam al-Ghazali dalam kitab nya yg berjudul Minhajul Abidin, menyebutkan mengapa kita harus menjaga hati. Karena yang pertama, hati itu tempat pandangan nya Allah, Rasulullah ๏ทบ bersabda “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian”. Jadi kita semua dimata Allah nih sama, yang membedakan adalah amal & ketakwaan kita sm Allah aja. Oleh karena itu urusan jasad seperlunya aja, jangan sampai terlalu sibuk memperbaiki dzahir tapi melupakan hati. Allah itu indah & menyukai keindahah, namun bukan berarti hanya fokus pada dzahir aja. Fokuslah pada hatimu, sebab yang membedakan kita adalah keadaan hati. Walaupun nih, kadang kita suka lupa untuk ngaca terhadap diri, tp coba deh liat hati kita. Ada kesombongan didalamnya ga? Ada hasud ga di hati kita? Ada riya' ga di hati kita? Jangan sampai kita ga paham dgn isi hati kita seperti apa. Misal ada orang bilang “ih km kok sombong bgt sih sekarang?”, terus kamu ga terima dibilang gitu, nah itu tuh dah termasuk sombong tau ga? Karena kamu tidak mau menyadari hati kamu, tidak mau menyadari diri sendiri. 


Terkadang kita tidak menyadari penyakit hati yang ada dalam diri kita, apabila ada yang mengingatkan kita langsung marah/merasa lebih baik. Padahal respon kita menunjukkan siapa diri kita. Penyakit hati lebih sulit disembuhkan daripada penyakit-penyakit yang lain (sakit fisik). Ibarat jasad kita sakit diperiksakan ke dokter, masa hati kita engga? Seharusnya hati kita pun begitu (diperiksakan), nah meriksa hati ke siapa? ya kepada Allah dan menyadari diri sendiri. Urusan hati usahakan harus diobati, dijaga, dirawat. Salah satu caranya adalah dengan hadir di majelis-majelis taklim/ilmu. Duduk dengan para orang-orang sholeh yang lurus & bersih hatinya, InsyaaAllah kita kebawa mereka, InsyaaAllah perlahan-lahan bisa mengobati penyakit hati kita. Dalam sebuah hadits Rasulullah ๏ทบ pernah bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan orang yang bergaul dengan orang saleh dan orang jahat, bagaikan orang yang berteman dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi memberi minyak kepadamu atau kamu membeli minyak darinya, atau paling tidak kamu mendapatkan aroma wangi darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin ia akan membakar pakaianmu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya.”


Mereka orang-orang sholeh pandai menjaga & menata hatinya. Mereka yang melihat segala sesuatu dalam sudut positif (berhusnudzon), bahkan kepada hal yang menyakitinya sekalipun. Mereka selalu berusaha untuk memberikan udzur pada saudara dengan 70 udzur. Kalaupun misal dengan 70 udzur itu belum kita temui yang namanya ikhlas, maka yang salah adalah kita nya sendiri, kenapa bisa belum ikhlas. Bayangin kalo semua orang bisa mengamalkan hal ini? Betapa indah & damai nya. Bercermin dan tanyakanlah pada dirimu sendiri, sebab hidup adalah tentang perbaikan. Hati kita adalah rumah kita, segera perbaiki apabila ada yang rusak atau patah. Kita tak tau kapan kita dipanggil olehNya, apakah kita mampu menghadapNya dengan hati yang kotor & penuh kesombongan? Hati yang berisi riya'? Apakah kau yakin bertemu denganNya sedangkan hatimu berpenyakit? Tentu tidak, makanya fokuslah dalam urusan hati (hati tempat pandangan Allah pada hambaNya).


Lalu yang kedua karena hati diibaratkan raja yang ditaati, pemimpin yang diikuti. Nabi ๏ทบ bersabda “Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu.” Hati yang bersih dan penuh cinta pada Allah serta RasulNya hanya bisa mengucapkan hal-hal yang baik saja. Sebab apabila hatinya baik maka ia akan mengeluarkan yang baik pula. Seperti orang yang hatinya mencintai ilmu, maka hatinya akan memerintahkan nya untuk terus pergi ke majelis-majelis ilmu. Atau jika hati itu mencintai & mengejar dunia, maka hati nya pun memerintahkan nya untuk mencintai & mengejar dunia. Nah dari sini kita tau bahwa hati adalah pemimpin badan yang diikuti. 


Apabila hati kita belum bersih, segeralah berobat dan minta pada Allah untuk diberikan hati yang lapang (luas). Kenapa harus meminta hati yang lapang juga? Karena hati yang lapang mudah menerima segala apapun kehendak dariNya. Sebagaimana Rasulullah ๏ทบ sewaktu di Thaif, bagaimana perjuangan dakwah beliau kepada masyarakat Thaif waktu itu? Dakwah nya tidak disambut, tetapi disambit. Bukan cuma dengan omongan tetapi dengan cacian, celaan, bahkan dilempari dengan batu dan kotoran. Namun beliau yang mulia tidak marah, bahkan beliau memaafkan kelakuan para orang-orang Thaif. Selain memaafkan beliau pun mendoakan, membalas dengan sebaik-baiknya sembari duduk dibawah pohon membersihkan diri dan mengobati luka ditubuhnya, serta menjaga sekali darahnya agar tidak menetes menyentuh bumi (tanah). Kenapa begitu? Karena beliau takut jika darahnya menetes ke tanah maka Allah akan memberikan azab pada orang-orang Thaif, sampai pada akhirnya malaikat pun datang & berkata “yaa Rasulullah, jika engkau mau, akan ku himpit mereka dengan 2 gunung ini. (Sebab Thaif adalah daerah lembah.”


Apakah kau tau apa yang keluar dari lisan sang Baginda Nabi ๏ทบ? Beliau berkata “Jangan dihimpit ”. Beliau berdo'a, mungkin sekarang mereka belum beriman, tetapi nanti dari tulang sulbi mereka, anak keturunan mereka yang akan menyembah Allah. Nah begitupun dengan dirimu yang tengah berusaha untuk berdakwah, mengajak manusia untuk lebih dekat kepadaNya. Apabila mendapatkan ujian dan bersabar, maka selamat, kamu mirip dengan kisah Nabi ๏ทบ. Kisah tersebut menunjuk kualitas hati Rasulullah yang sangat-sangat unlimited. Tidak terbatas kesabarannya, maka bersabarlah dan berusahalah, sebab dunia adalah tempat untuk berusaha hingga kematian menjadi tempat sebenar-benarnya istirahat.


Yang ketiga, hati ibarat gudang seluruh permata berharga ilmu, ma'rifat, cinta. Kenapa? karena mereka tempat & letaknya di hati. Maka sangat penting menjaga hati untuk terus diisi cintanya Allah wa Rasulullah. Cinta itu di hati, tapi tidak semua cinta si ridhoi Allah. Cinta yang abadi hanyalah cinta karena Allah. Apa-apa yang karena Allah akan terus menerus, tetapi apa-apa yang bukan karena Allah akan terputus. Cukup Allah lah yang menjadi sebab kita mencintai siapapun. Seperti persahabatan yang dilandasi cinta karena Allah, kelak akan dikumpulkan dan dibanggakan dengan diletakkan mimbar-mimbar penuh cahaya oleh Allah. Maka gunakan segalanya untuk ridho Allah. “tidak ada yang lebih dicintai Allah, melainkan seseorang yang memiripkan dirinya dengan orang yang paling di cintai Allah, yakni Rasulullah ๏ทบ”. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman “Yang ketiga, hati ibarat gudang seluruh permata berharga ilmu, ma'rifat, cinta. Kenapa? karena mereka tempat & letaknya di hati. Maka sangat penting menjaga hati untuk terus diisi cintanya Allah wa Rasulullah. Cinta itu di hati, tapi tidak semua cinta si ridhoi Allah.


Cinta yang abadi hanyalah cinta karena Allah. Apa-apa yang karena Allah akan terus menerus, tetapi apa-apa yang bukan karena Allah akan terputus. Cukup Allah lah yang menjadi sebab kita mencintai siapapun. Seperti persahabatan yang dilandasi cinta karena Allah, kelak akan dikumpulkan dan dibanggakan dengan diletakkan mimbar-mimbar penuh cahaya oleh Allah. Maka gunakan segalanya untuk ridho Allah. “tidak ada yang lebih dicintai Allah, melainkan seseorang yang memiripkan dirinya dengan orang yang paling di cintai Allah, yakni Rasulullah ๏ทบ”. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”. Istiqamah itu bukan untuk berbangga diri, berbangga hati. Tapi berbanggalah sebab km bisa menerapkan nya tanpa rasa bangga. Jangan lemahkan semangat, bergegaslah menuju kebaikan. Itulah tanda-tanda kebaikan dan ciri hati yang selamat. Contohnya seperti senang ketika melihat kebahagiaan orang, mengerjakan kebaikan, dll.


Berikutnya yang terakhir, kalau setan itu tertuju untuk menggoda hati kita. Karena kalau hatinya sudah condong dengan perilaku setan, maka ia akan lebih mudah di kontrol setan. Kadang setan tuh berputus asa dari mengganggu kita saat sholat, tapi dia berusaha untuk membuat pecah hati kita. Oleh karenanya, agar hati tetap selamat, jangan dengarkan hal buruk, jangan sibukkan diri dengan omongan dan komentar yang menjatuhkan/yang membuat kita tidak membangun apa-apa. Walaupun orang niatnya mau nyakitin kita, pastikan respon kita harus baik. Adukan saja segalanya pada Allah, sebab dia lah yang maha membolak-balikkan hati.


Nah ada suatu cerita dimana pada suatu hari Imam Hasan Basri mendengar bahwa seseorang telah menjelek-jelekkan dirinya. Maka dia mengirimkan kepada orang itu satu nampan penuh kurma yang sangat baik sebagai hadiah & menyampaikan permintaan maaf padanya (pada orang yg menjelek-jelekkan). Tiba-tiba orang itu bertanya pada Imam Hasan Basri, “aku berkata jelek pada anda, lalu mengapa anda mengirimkan hadiah kepadaku? (Tanya orang itu sembari keheranan & kebingungan)”. Dan Imam Hasan Basri menjawab “Anda telah menceritakan kejelekanku, berarti anda telah menghadiahkan pahala kebaikan anda kepadaku, maka aku ingin memberikan balasan kepada anda. Aku meminta maaf sebab aku hanya punya ini yang bisa kuberi, apabila aku punya lebih, pasti akan aku berikan”. Begitulah kualitas orang orang sholeh yang mungkin kita hanya bisa mengagumi nya saja. Namun setidaknya, walaupun kita belum menjadi seperti mereka, kita & mereka berada di tangga yang sama. Sama-sama menginginkan hati yang selamat. Kesimpulan dari Hadits Nabi ๏ทบ adalah “ Perbaharuilah iman kalian! Para sahabat lalu bertanya, Bagaimana cara memperbaharui iman kami, ya Rasulullah?”Lalu Rasulullah ๏ทบ bersabda, “Perbanyaklah mengucap kalimat Laa ilaa ha illallaah”


Baik, kurang lebih nya apabila ada salah kata dalam pengetikan/penulisan mohon maaf & boleh dikoreksi jika ada kesalahan, Wallahu 'alam bishawab..


Semoga bermanfaat & dimohon untuk tidak menghilangkan sumber catatan nya, semoga bisa dipahami & hargai. Jazakumullah khairan Ahsanal Jaza'..


Salam sayang ๐Ÿ’—

MT. Muslimah Perindu Surga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian MT.Habibatul Musthofa (11 Jumadil Tsani 1445H)

Kajian Ikatan Majelis Online Indonesia (16 Rabi'ul Tsani 1445H)

Kajian MT.Habibatul Musthofa (10 Jumadil Tsani 1445H)