Kajian MT.Habibatul Musthofa (6 Safar 1445H)

πŸ§•πŸ» Ustadzah Amiroh Al-Haddad

πŸ—“️ Rabu, 23 Agustus 2023

πŸ“ Mt. Habibatul Musthofa

πŸ“š Webinar Special Love and Life, episode 3 

“Jiwa dan Hati Yang Kuat”


Bismillahirrahmanirrahim..


Alhamdulillah, sholawat serta salam pastinya kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang mana menjadi tauladan nya kita semua, yang menjadi pemimpin hidupnya kita, yang menjadi cahaya di kala hidupnya kita sedang dalam kegelapan hingga yaumil qiyamah, yang mana satu-satunya makhluk yang nanti di yaumil qiyamah nyariin ummati.. Ummati, yang mana nanti di yaumil qiyamah seluruh orang nafsi nafsi, seluruh orang berkata sendiri-sendirilah kamu kecuali nabi Muhammad SAW. Yang nanti akan di cari ummatnya nabi Muhammad SAW satu-satu, yang bahkan dikisahkan dan dikatakan nabi Muhammad adalah satu-satunya orang yang terakhir masuk surga-Nya. Kenapa? Karena duduk, bersujud gak berhenti sama Allah meminta buat ummatnya yang di neraka, di keluarin untuk dimasukin ke surga, minta biar nggak ada satu pun dari ummatnya yang tersiksa di dalam neraka dan masuk bersamanya ke dalam surga. Baru kalo udah di pastiin ummatnya masuk surga baru beliaulah yang terakhir dari masuk ke dalam surga.


Padahal di katakan "Dijadikan dunia wahai Muhamad hanya karena akan di ciptakan Nur (Cahaya) mu" akan tetapi mengapa nabi kita yang mana Allah kasih dunia dan semuanya hanya untuk beliau, beliau satu-satunya orang yang terakhir masuk ke dalam surga-Nya, Subhanallah.


Maka marilah sama-sama tiap harinya, tiap detik tiap menitnya jangan sampai engkau melupakan nabi mu, yang mana nabi mu dari sebelum engkau lahir adalah orang pertama yang menangisi karena rindu kepada ummatnya yaitu kita semua. Yang mana nabimu nangis karena rindu sama kamu, yang mana nabimu yang nanti di yaumil qiyamah yang akan menyelamatkan kamu apabila kamu terjatuh, apabila kamu tersingkir, apabila kamu tersesat nabi mu lah yang satu-satunya menjadi penuntun cahaya buat hidupnya kita semua.


Maka lagi dan lagi jangan sampai dirinya kita lalai bagaimana nabi Muhammad yang seharusnya kita mencintai beliau. Dan lagi dan lagi diingatkan jangan sampai dirimu lalai atas cinta kepada nabimu dan jauh dari kata cinta kepada nabimu, justru harus nabimu lah yang satu-satunya yang pertama setelah Tuhanmu kamu cintai. 


Ketika cintamu telah kau labuhkan kepada Allah dan Nabi Muhammad maka Love & Life, maka hidupmu akan dipenuhi dengan cinta, cinta yang hidup, namun apabila hidupmu kau taruh kasih sayang pada makhluk doang tapi cinta buat Allah nggak kamu asah, tapi cinta buat nabi Muhammad nya kamu nggak perbaharui bahkan kamu jauh dari kata dekat dengan nabi Muhammad dan Allah pencipta mu maka jangan berharap hubungan mu dengan manusia yang berada di muka bumi ini mulus. Maka jangan berharap kamu bakal mendapatkan cita-cita yang bisa membuatmu bahagia. Maka jangan sedih tiba-tiba dan jangan kaget apabila tiba-tiba cintamu terbalas dengan rasa kekecewaan. Kenapa? Karena di dalam cinta mu tidak kamu gabungkan dan tidak kamu hadirkan Allah (penciptamu) dan nabi Muhammad (nabimu), yang seharusnya dan yang sepatutnya yang pertama kali kau cintai.


Yang seharusnya kau labuhkan segala/seluruh cintamu untuk beliau. Maka banyak orang salah menilai dan bahkan jauh menilai bahkan ngerasa yaudah nabi yaa nabi, sekedar yaudah aku mencintai nabi tapi sesungguhnya cinta adalah sebuah pembuktian. Jadi apa buktinya kamu mencintai nabi Muhammad, jadi apa buktinya kamu mencintai Allah itu semua harus kamu ajak dirinya kamu berbicara dan berpikir apa yang telah kamu lakukan dan apa yang telah kamu punya nanti untuk menunjukkan bahwa ini loo nabi Muhammad bukti saya mencintaimu, ini loo Allah bukti saya mencintai Engkau wahai Tuhan ku. Semua dari sekarang harus kita persiapkan karena "Kullunafsiin Dzaaikotull Maut" semua orang yang hidup, semua mahluk yang bernafas kelak akan datang hari dimana di cabut nikmat nafasnya dari Allah dan nggak akan bisa orang yang di cabut nyawanya minta sebentarr saja untuk hidup kembali. Maka ketika Malaikat Izrail telah datang kepadamu ketika itu juga berhenti semua kehidupan mu, berhenti semua hal-hal yang kamu lakukan.


Sampai dikatakan nanti di yaumil qiyamah itu cuma teriak mengatakan "Ya Allah, andai bisa saya dihidupkan kembali maka saya jadikan hidup saya hanya untuk ta'at, Ya Allah andai saya bisa di kasih semenit aja di dunia saya jadiin bener-bener untuk beribadah saja. Maka hakikatnya hamba Apabila telah mencintai Tuhannya bakal ngerti betul untuk apa dia diciptakan, dan bakal mengerti betul apa yang harus dia siapkan nanti ketika dia bertemu dengan Tuhannya. Dikatakan di dalam hadroh basaudan "Sesungguhnya dunia itu tempatnya kita berlewat sesaat saja" dunia bukanlah tempatnya kita berdiam di situ dengan kenikmatan, dengan kesenangan, bukann! Akan tetapi dunia hanya lah tempat lewat, tempatnya kita lewat untuk mempersiapkan nanti di yaumil qiyamah bawa amal yang banyak hingga dirinya kita ini dijadikan dan di taruh sama Allah di dalam firdaus, di dalam surga-surga yang begitu indah. 


Maka bagaimana kamu membentuk jiwa dan hati yang kuat? Apabila kamu telah bisa menerima ketetapan Tuhanmu. Bahwasanya ketika kita bertanya, bagaimana jiwa dan hatinya kita menjadi tegar, dan bisa menjadi kuat (yg nggak dikit-dikit galau, yang nggak dikit-dikit badmood) yaitu dengan kamu udah bisa menerima apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Maka jiwa dan hati yang kuat apabila seseorang memilikinya nggak akan nangis, bukan!! Bukan seseorang yang nggak pernah sedih, bukan!! Bukan orang yang selalu tegar dan tampil bahagia tanpa nangis sedikit puun, bukan teman-teman!! 


Jiwa dan hati yang kuat adalah dia yang ketika di uji sama Allah dari segi manapun yang dapat meneteskan airmata nya dia tetap kuat, dia tetap berjalan walaupun sambil menangis, dia tetap berjalan di jalannya Allah walaupun sambil terjatuh berdarah, tetap berjalan di jalannya Allah walaupun deraian air mata kian menurun dari air matanya membasahi pipi dia tetap berjalan di jalannya Allah, Itulah jiwa & hati yang kuat. 


Karena sesungguhnya semakin seseorang itu tinggi derajatnya di sisi Allah maka ujian yang Allah kasih melebihi ujian yang lain. Jadi jangan kira kalo seseorang yg sudah tinggi derajatnya di sisi Allah itu menjadi seseorang yang nggak di uji, hidupnya bahagia, salah! Semakin tinggi derajatnya seseorang itu Allah akan uji dan uji teruss di kasih ujian dari mana saja. Kenapa? Karena Allah mau liat sampai mana dia tetap berada di jalan-Nya. Ketika seseorang telah mencapai dan sampai di dalam dia nggak goyah dgn ujian yg dia Terima/di alami di situlah dikatakan jiwa dan hatinya telah kuat, telah terpegang oleh agamanya. 


Apa contoh hal-hal yang bikin kita ini di uji imannya kita? Banyak, contoh kecilnya orang-orang yang hijrah yg pakai kerudung mulai terbersit di otaknya dia, dipikiran nya dia "kayaknya ni iya, kalo aku tak pakai kerudung, rambutnya aku ini terurai kek lebih cantik gitu loo....... " ini adalah ujian! Ujian sekalian godaan dari setan. Diliat dah di situ oleh Allah, kalo kamu masih tetap kuat memakai hijab, hijabmu tak kamu lepas berarti kamu memiliki jiwa dan hati yang kuat. Contohnya lagi, "ahh nggak mau lagi duduk di majelis, iman lagi turun banget nihh, nanti kalo iman dah naik baru deh hadir lagi". Nahh Allah mau liat, kalo di kasih rasa begitu di hatinya kamu apakah kamu tetap jalan kah ke majelis ilmu kamu tetap cari nggak majelis ilmu, kalo kamu ikuti dirinya kamu " nggak ahh saya mau rebahan dulu, nggak deh saya mau ke mall aja sama teman-teman saya" berarti imanmu di pertanyakan dan berarti kamu nggak lolos ujian yg di mana Tuhanmu liat, dan ketika kamu lolos ujian yang udah Allah beri maka derajat mu di naikkan lagi, Allah tinggikan lagi, terusss Allah tinggikan sampai nanti Allah jadikan dirimu istiqomah berjalan lurus di jalan-Nya. 


Tapi menjadi orang yang istiqomah itu sungguh tidaklah mudah, sungguh menjadi perempuan yang istiqomah tidak lah mudah, itu adalah suatu hal yg sulit, suatu hal yang sangat amat susah kita perjuangkan, butuh perjuangan yg sungguh amat besar. Kenapa? Karena balasan yg di dapat ketika kau telah istiqomah adalah surga, balasan yang di dapatkan adalah kamu bisa berkumpul bersama nabi mu, balasannya adalah nanti kamu bisa berjalan di barisan Sayyidah Fatimah Az-Zahra, makanya kenapa nggak gampang karena hadiahnya yang jauhh lebih besar. Maka saudari sekalian, mintalah sama Allah agar menjadikan dirimu istiqomah. Karena istiqomah tanpa izin Allah itu sulit kamu dapatkan. Minta keistiqomahan dan menetap di dalam dirimuu sehingga kamu terus bisa berjalan di jalannya Allah. 


Yang sekarang zaman semakin akhir, makin banyak hal-hal yang nggak bener, makin banyak hal-hal yang menyimpang maka mintalah sama Allah "Ya Allah, jadikanlah aku perempuan yg nggak menyimpang dari jalan-Mu, jangan jadikan saya perempuan yang hijrahnya gagal, ya Allah jangan jadikan saya perempuan yang nggak bisa menjaga dirinya saya" itu semua mesti kita minta sama Allah, supaya menjadikan kita perempuan yang istiqomah dan menjadi perempuan yang memiliki hati dan jiwa yang kuat, yang apabila kita di uji kita nggak goyah. 



*Pertanyaan*


1. Apakah bisa kita ta'aruf jarak jauh dan bagaimana caranya? Banyak banget orang yang salah kaprah sama yang namanya ta'aruf, di ajakin chat sama lawan jenis abis itu laki-laki nya bilang "neng, abang ini niat ta'aruf biar siapa tau kita jodoh kita bisa menikah, abang mau serius" itu salah iya teman-teman!! Tidak ada yang namanya ta'aruf itu ngajakin pacaran, ta'aruf itu gimana? Ta'aruf itu dia datang sama orang tuanya ke dalam rumahmu, lalu meminang mu, lalu melihatmu itulah namanya ta'aruf saling mengetahui satu sama lain, bukannya ta'aruf itu adalah orang yang chat-chattan atau biasanya juga kalo orang ta'aruf bisa juga mencari tau dari kerabat nya atau orang-orang yang kenal sama ini perempuan/laki-laki lalu ditanyain gimana sifatnya, gimana hidupnya dia, pekerjaan nya apa, dll bukan secara langsung jadinya laki-laki ajnabi terjadilah pembicaraan, jadinya haram. Maka mulai kan lah pernikahan mu dengan hal-hal yang Allah ridhoi. 


2. Gimana supaya nyakin bahwasanya kita bisa ngelewatin segala ujian? Kalo saya nih (ustadzah Amiroh) "Ya Allah kau takkan menyia-yiakan hambamu, dan tidak akan buat jahat pada hambamu." maka ketika kita di terpa ujian-ujian yg makin bikin kita mengatakan saya nggak bisa lewatin ini, tapi kalo kamu upgrade dirinya kamu, imannya kamu, kamu berpikir bahwasanya pasti nanti bakal akan ada kebahagiaan yang Allah kasih buat kamu, Allah mengetahui apa yang kita nggak ketahui. Maka ketika kamu menanam hal itu pada dirimu jatuhnya lebih ke tawakkal maka sungguh Allah tidak akan beri kepada hamba-Nya ujian kecuali telah Allah ketahui dirimu mampu melewati ujian tersebut. Jadi bersama kan dirimu dengan Allah, minta sama Allah kekuatan, minta sama Allah biar kebahagiaan setelah melewati ujian tersebut, nyakinlah Allah itu nggak jahat, Allah bakal kasih kamu kebahagiaan. Hidup itu seperti roda yg terus berputar yg nggak mungkin stand terus. 


3. Kita udah memiliki niat yg baik, tapi mengapa untuk memulainya itu berat sekali, bagaimana agar bisa semangat melakukan perkara-perkara baik? Kenapa ketika kita punya planning hal-hal yg baik itu banyak banget, tapi kaloo kita ngelakuin nya berat banget, kayak ntarr dulu deh, yaudah besok aja dulu deh, nahh itu tuh namanya godaan setan. Kenapa? Karena setan nggak mau kita dalam ketaatan, setan nggak mau liat kita dalam kebaikan, setan maunya kita ngikutin hawa nafsunya kita, dia maunya kita ngikuti dia yg dimana ingkar sama Allah. Maka caranya yaitu kamu lawan diri nya kamu, kamu lawan hawa nafsunya kamu sebab dua² nya itu dari setan. Setan itu buat kita malas, maka mintalah sama Allah biar Allah lindungin dirinya kita dari setan dan Allah lindungi kita dari nuruti hawa nafsunya kita serta kita harus paksa diri nya kita untuk ngelawan hal itu, selagi kita bisa selagi kita masih bernafas. 


Wallahu'alam Bishowab..


Mohon maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan maupun penyampaianπŸ™πŸ»

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian MT.Habibatul Musthofa (11 Jumadil Tsani 1445H)

Kajian Ikatan Majelis Online Indonesia (16 Rabi'ul Tsani 1445H)

Kajian MT.Habibatul Musthofa (10 Jumadil Tsani 1445H)