Kajian MT.Muslimah Perindu Surga (28 Muharram 1445H)
π Night of Love Part 4
✨ *Kepada siapa rindu ini kulabuhkan?*
π️ Selasa, 15 Agustus 2023
π️Ustadzah Nabila Assegaf
•••
*Apa Sih Rindu Itu?*
Menurut Imam Al-Ghazali, rindu itu konsekuensi dari adanya mahabbah terhadap suatu objek. Jadi ketika seseorang mencintai sesuatu maka bersiap-siaplah dengan yang namanya rindu. Bisa juga diartikan dengan keinginan tinggi untuk bertemu dengan yang dirindukan.
Memang seseorang itu pasti akan merindukan sesuatu yang memang dicintainya, nggak harus manusia, akan tetapi bisa juga tempat yang di mana di situ kita merasa senang, contohnya saya 5 tahun tinggal di kota Tarim tapi mulai dari saya pulang sampai detik ini saya selalu merindukannya, karena memang kenikmatan yang ada di dalamnya, bukan keindahan pemandangannya tapi indah karena syariat Islam begitu ditingkatkan.
atas dasar kecintaan kita terhadap suatu objek maka timbullah Kerinduan. tinggal objeknya itu apa? Bisa mencintai Allah SWT, dan jika Allah itu sebagai objek kecintaannya maka dia akan senantiasa merindukan Allah. Maka dampak dari seseorang yang sangat merindukan Allah, dia akan mencari kesempatan bahkan di tengah-tengah manusia sekalipun dia bisa berduaan bersama Allah. ciri-ciri orang yang benar-benar selalu merindukan Allah adalah dia ketika datang waktunya salat dia akan dengan cepat memenuhi panggilan Allah SWT, dan itu bisa jadi dampak dari kerinduannya karena merasa nyaman ketika bersama Allah SWT.
Ada nggak sih orang yang begitu merindukan Allah dan ingin berjumpa secara dzat? ada, seperti di dalam AlQuran, kisah Nabi Musa as. beliau dijuluki sebagai manusia atau Seorang nabi dan rasul yang bisa berbicara dengan Allah, akan tetapi dari cintanya beliau kepada Allah beliau tidak merasa cukup hanya dengan berbicara akan tetapi menginginkan perjumpaan. Kemudian kata Allah " kamu tidak akan bisa memandang kepada dzat-Ku, tapi coba kamu lihat ke arah gunung yang ada di sana, kalau ketika Aku menampakkan keagunganKu dan kamu tetap bisa melihat gunung tersebut maka kamu akan melihat Aku " Di sini Allah mau mengajarkan kita bahwa sesuatu itu akan lebih kuat ketika ada bukti. kemudian apa yang terjadi ketika Allah menampakan keagunganNya ke gunung tersebut? gunung tersebut terpecah belah saking Agung-Nya Allah SWT. dan saat itu juga Nabi Musa jatuh pingsan. Ketika Nabi Musa bangun dari pingsannya kemudian Nabi Musa bilang "Maha Suci Engkau aku bertaubat kepadaMu".
Bisa melihat Allah itu ketika sudah masuk ke dalam surga, dan kenikmatan tertinggi di surga bukan makanannya, bukan kemewahannya, bukan minumannyax bukan juga tempat istirahat dan lainnya, akan tetapi ketika seseorang itu diizinkan untuk bertemu langsung dengan Allah. itulah merupakan keinginan terbesar para penduduk surga, dan frekuensi bertemu dengan Allah itu beraneka, tergantung Bagaimana kedekatannya dengan Allah semasa di dunia dan patuhnya kepada syariat.
Ketika seseorang begitu mencintai Allah, maka menjadi bonusnya dia bisa berjumpa dengan Allah SWT. jadi ketika kamu masih terpikir "kira-kira nikmat gak sih ketemu sama Allah?" berarti belum kuat mahabbah kita kepada Allah SWT.
*Bagaimana Jika Allah Merindukan Hamba-nya?*
ada nggak sih manusia yang dicintai oleh Allah? Ada. Allah itu kalau udah cinta dengan seorang hamba itu enggak tanggung-tanggung, Allah panggil Malaikat Jibril, Allah katakan Allah mencintai fulan, lalu malaikat Jibril pun mencintai fulan, kemudian malaikat Jibril menyeru kepada penduduk langit dan penduduk langit mencintainya, maka seluruh penduduk langit kenal sama dia dan mencintainya. Kebayang enggak sih seseorang ketika dia wafat meninggal dunia dalam keadaan seluruh penduduk langit sudah menunggunya?
Tentulah yang mendapatkan cinta Allah selalu menegakkan syariat, Istiqomah di jalan kebaikan, melakukan sunah-sunah Nabi Muhammad, memiliki hati yang bersih yang ikhlas dan cinta terhadap sesama, sehingga dibuat semua cinta kepadanya.
jadi orang yang dirindukan oleh Allah, yang diinginkan untuk selalu bermunajat kepada Allah SWT, yang selalu ditunggu kehadirannya di sepertiga malam terakhir, Allah senang ketika ada hamba-hambanya yang kemudian menghadap kepada Allah di waktu-waktu tersebut dan mereka merupakan orang-orang yang memang diinginkan oleh Allah untuk berduaan dengan Allah di waktu tersebut. jadi hanya orang-orang pilihan.
maka cinta kepada Allah adalah salah satu doa yang diminta oleh Nabi Muhammad SAW, "Ya Allah, aku memohon kepadaMu cintaMu, cinta orang-orang yang mencintaiMu dan dicintai olehMu, dan apa apa yang mendatangkan cintaMu".
Tidak meminta dunia, tidak minta harta, tidak minta kedudukan, tidak minta apa-apa karena yang saya inginkan hanya cintaMu. karena memang sungguh spesial orang-orang yang dicintai oleh Allah. ibarat kelas VIP, cinta Allah itu nggak main-main, Allah akan memfasilitasi dengan sebaik-baik. Makanya jangan kita minta dunia, karena dunia semuanya akan kita tinggalkan. jangan kita minta ketenangan ketika di dunia, karena semua akan kita tinggalkan. Tapi Mintalah cinta Allah, karena cinta Allah akan menyelamatkan. Tapi memang kita harus menunjukkan kesungguhan kita, karena orang yang mencinta Allah itu biasa, akan tetapi orang yang bisa dicinta Allah itu yang luar biasa.
Orang yang mencintai dan dicintai oleh Allah tentulah selalu di hatinya ada pandangan rahmat dari Allah. kalau kita sudah berhasil menjadi orang yang dicintai oleh kekasih-kekasih Allah, maka selamat, Insya Allah urusan dunia dan akhirat aman. jadi kita minta cintanya dan juga orang-orang yang benar-benar mencintai Allah. jangankan berbicara, bahkan dalam gerak-geriknya pun mendekatkan kepada Allah. mereka adalah suatu kaum yang Ketika dilihat saja bisa mengingatkan orang yang lalai untuk kembali kepada Allah SWT, apalagi kalau bisa dicinta oleh para Kekasih Allah, Oh luar biasa. Dan tentunya itu tidak cuma cuma, harus dengan usaha. Tapi jangan kamu kejar ridhonya org soleh, karena yang dikejar mereka adalah ridho Allah. Jadi salah ketika yang kita kejar dia, justru dia adalah makhluk Allah.
Minta cinta kpd segala sesuatu yang mendekatkan kita kepada Allah. Orang kan kalau cinta tuh pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat ridho yang dicinta. pasti dia akan memutar otak dan mencari cara bagaimana caranya biar orang-orang tersebut ridho. Nah kita ketika mengamalkan sesuatu kebaikan atas dasar cint, maka akan terasa mudah. tentunya Cinta Yang mana nih? karena yang kita perbuat ini adalah kebaikan dan merupakan perintah Allah, maka akan lebih mudah ketika kita sudah mencintai Allah.
Kemudian Imam Ghozali juga berkata bahwa rindu itu sakit. apakah benar yg dirasakan perindu itu murni sakit? Imam Ghozali menjawab, rindu itu "walaupun ada rasa sakitnya, tapi ada kelezatan tersendiri". bahkan untuk para perindu sejati itu di sifatkan mereka kadang tuh benar-benar merasa seakan-akan nyeri karena saking terbawa dengan perasaannya. Karena memang yang diharapkan perindu itu adalah pertemuannya. Seperti halnya kita merindukan Sayyidil Habib Umar Bin Hafiz. Makanya kita harus mencintai orang-orang saleh.
Maka merindukan orang-orang Saleh itu adalah salah satu kerinduan yang dianjurkan, bahkan jangan sampai hati kita kosong daripada kerinduan-kerinduan tersebut. rugi besar kalau kita bahkan mungkin dekat tapi nggak ditakdirkan untuk bertemu dengan beliau-beliau ini, dia khawatirkan "ada apa nih kok Allah nggak kasih saya kesempatan, Apa mungkin saya yang masih kurang baik? Atau gimana?" karena memang bertemu dengan para Kekasih Allah itu bukan kita yang ingin, tapi Allah yang ingin. makanya usahain.
Jadi dikatakan oleh Imam Ghazali seperti itu Kerinduan, "walaupun menyakitkan akan tetapi dia juga ada kelezatan tersendiri" Kelezatan tersendiri ketika Kerinduan itu berbuah pertemuan. Pastinya yang diinginkan oleh Para Perindu hanyalah pertemuan. bahkan bagi para pecinta sejati mereka akan mengupayakan segala upaya mereka untuk bisa bertemu dengan yang dikasih. Kalau ada orang yang ngakunya cinta, ngakunya rindu, akan tetapi dia tidak maksimal untuk mengupayakan untuk bersama bertemu, bisa dikatakan itu diragukan dari kecintaannya atau kerinduannya.
seperti halnya ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berziarah ke makam Baqi yang letaknya berdekatan dengan Masjid Nabawi, dan di situ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memandang langit seakan-akan memandang sesuatu, kemudian Nabi bilang "sesungguhnya aku rindu sama saudara-saudaraku" kemudian para sahabat mulai bertanya-tanya" Apakah mereka para malaikat Ya Rasulullah?" "bukan" "Apakah para Nabi?" "bukan" "Apakah kami ya Rasulullah" "bukan, kalian itu sahabatku bukan Saudaraku" "lantas Siapa Mereka Ya Rasulullah? begitu beruntungnya mereka" nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berkata "mereka adalah yang hidup di atas muka bumi ini sepeninggal aku, mereka beriman penuh kepadaku, tapi tidak melihatku, dan kalau mereka mengorbankan dirinya, keluarganya, anaknya, dan harta seluruhnya untuk dapat bertemu denganku maka akan mereka korbankan"
Perindu itu biasanya sering menyebut-nyebut yang dirindu, pecinta itu biasanya sering menyebut-nyebut yang dicinta. Siapa yang kira-kira sering kita sebut di dalam keseharian kita? Bahkan Nabi di saat terakhir terakhir kehidupan beliau, yang diucap bukan anaknya, yang diucap bukanlah istrinya, akan tetapi "umatku umatku umatku" bahkan ketika datang malaikat Izrail datang, satu pertanyaan yang terlontar dari lisannya Nabi Muhammad "kalau saya dicabut nyawanya sekarang maka siapa yang nanti akan mengurus umatku? bagaimana nasibku umatku yang mereka masih sangat butuh denganku?" Dan dijawab "Allah tidak akan pernah mengecewakanmu ya Muhammad".
makanya Rasulullah itu rindu dengan kita jauh sebelum kita lahir. Dan merugi bagi kita para umatnya Nabi, hati-hati jika kita kosong daripada Kerinduan kepada Nabi, Apakah pernah terlintas di benak kita ketika kita hendak melakukan sesuatu sekiranya Nabi hadir di hadapan kita, Nabi akan melihat kita atau melihat kebiasaan kita di dalam rumah, malu atau tidak kita dilihat oleh Nabi? maka orang yang di hatinya penuh dengan kerinduan kepada Nabi ialah yang akan tertata hidupnya sesuai dengan apa yang Nabi inginkan.
Jangan kaget kalau orang itu benar-benar rindunya sama Nabi, selalu menyebut-nyebut nama Nabi, enggak pernah tidur dalam keadaan kosong hatinya daripada ingat sama Nabi, yang diinginkan hanya perjumpaan dengan Nabi. Jangan kaget kalau nanti pun Insyaallah Nabi akan hadir di dalam mimpinya. Karena nabi tau ke dalam tidur siapa beliau akan hadir. bahkan dikatakan dalam sabda Nabi saw, "orang yang melihatku di dalam mimpinya maka mereka akan melihatku secara nyata". Apakah bukan Kemuliaan bagi seseorang yang tidur dan terbangun dalam keadaan bertemu dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam kehidupan nyatanya? Mata kita udah penuh dosa. Mintalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, jangan sampai kita diharamkan untuk memandang Nabi di hari kiamat.
Jangan mengaku mulia kalau kamu cuman berdamba dengan banyaknya harta, jangan mengaku mulia kalau kamu cuman bangga dengan kedudukan yang ada di hadapan manusia, jangan kamu merasa mulia ketika kamu cuman berandalkan rupa yang bagus, akan tetapi kemuliaan itu ketika seseorang bisa bernama Nabi SAW di yaumil Qiyamah.
Kehinaan bagi orang yang tidak bertemu dengan Nabi baik di dunia maupun di akhirat, Karena Nabi pernah berkata, "tidak akan terselamatkan bagi orang yang tidak bisa menatap wajahku" Maka jangan kau tarik matamu dengan kemaksiatan, jangan betah-betah melihat apa-apa yang diharamkan oleh Allah karena kalau memang tak mau nanti diharamkan untuk bisa memandang kepada kekasihnya Allah. maka jaga anggota tubuh kita daripada apa-apa yang diharamkan oleh Allah karena anggota tubuh kita ini berhak untuk menatap kepada yang mulia, telinga kita berhak untuk bisa mendengar suaranya.
Apakah kamu tidak menginginkan untuk bisa bertemu? Kalau memang ingin, Ayo di sini kita berusaha, Jangan memikirkan kenyamanan dunia, dibalik kita masih ada di kehidupan abadi yang kita harus berusaha mati-matian untuk bisa mendapatkan kenyamanan di sana. tempatnya kita itu bukan di sini, di sini tempat kita susah, di sini tempat kita penuh ujian, kalau kita memiliki kenyamanan di dunia maka kita melepaskan kemungkinan kenyamanan di akhirat. tinggal pilih mau yang mana?
Maka Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sudah merindukan umatnya dari sebelum umatnya merindukan beliau, bahkan banyak daripada sahabat Nabi yang memiliki Kerinduan kepada Nabi yang luar biasa. seperti Sayyidina Tsauban yang takut jika beliau meninggal kelak bagaimana jika beliau rindu dengan Rasulullah dan Rasulullah akan berada di surga yang tinggi sedangkan beliau merasa bukan siapa siapa. Padahal beliau masih bersama dengan Rasulullah saat itu. Rasul pun berkata "jangan takut, seseorang akan berkumpul bersama yang dicintainya" Adapula kisah pohon kurma yang menangis karena Rasulullah tidak menggunakannya ketika Rasulullah berkhotbah. Pohon kurma saja bisa menangis karena rindu, masa kita umatnya tidak bisa menangis karena rindu?
Bahkan Sayyidina Abu Bakar As Siddiq yang diriwayatkan sepeninggal Nabi beliau terus tercium bau seperti daging terbakar setiap kali beliau berucap berkata-kata, ketika dipertanyakan dari mana bau daging bakar tersebut dikatakan bahwa itu keluar dari hati yang terbakar karena rindu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Adapula kisah Sayyidina Bilal yang tidak sanggup untuk adzan selepas peninggalan Rasulullah, bahkan ketika beliau diminta adzan oleh kedua cucu Rasulullah, Sayyidina Hasan dan Husain beliau tak sanggup melanjutkannya.
Jangan pernah kita merindukan orang-orang yang dimurkai oleh Allah atau rindu yang bukan di tempat yang halal atau rindu atas kemaksiatan, karena itu hanya akan menjerumuskan kita.
•••
*QNA:*
1. Ustadzah Bagaimana jika saya sudah berusaha untuk bertemu dengan para pecinta Allah tapi keadaan tidak sejalan Seperti contohnya saya sudah minta izin ke perusahaan tapi tetap tidak diizinkan. Apakah halal jika saya untuk berusaha bolos?
=> Kenapa kita bisa cuti untuk jalan-jalan atau untuk healing, tapi kenapa kita nggak bisa cuti untuk ke tempat-tempat yang memang diridhoi oleh Allah SWT? kalau seumpama misal tidak ada cuti maka bisa izin, tapi kalau bolos dan memang berdampak maka lebih baik dengan cara yang baik-baik, coba di selesaikan lebih awal atau bagaimana caranya. karena memang kalau kita sungguh-sungguh pasti Allah akan kasih jalan. atau mungkin bisa cari tempat yang lebih mengizinkan bisa Majelis karena memang tidak kalah nikmatnya ketika kita menyeimbangkannya. kehidupan dunia dan akhirat itu penting bahkan jika memang mau dilebihkan jatahnya, maka lebihkanlah ke akhirat. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda, " Bekerjalah seakan-akan kalian akan hidup selama-lamanya, tapi diimbangkan dengan beramal untuk akhirat seakan-akan Kamu akan mati besok" Maka Jangan sampai kita karena sibuk urusan duniawi kita tidak bisa hadir ke majelis sama sekali. karena memang hati kita itu butuh makanan ruh, seperti halnya kita butuh makanan untuk jasad.
2. Bagaimana cara menumbuhkan rindu yang Hakiki karena terkadang rasa itu ada hari ini namun hilang esok hari?
=> sering atau selalu bersama orang-orang Yang merindukan Allah dan RasulNya.
karena memang sifatnya manusia itu dia banyak salah dan lupanya, dan wajar bila bagi seorang manusia itu kan terkadang lupa. maka untuk mengingatkannya maka sering-seringlah bersama orang-orang yang selalu rindu kepada Allah dan rasulNya. walaupun kita tadinya orang yang taat maka perlahan akan sama dengan mereka, karena barang siapa yang sering duduk maka dia akan sejenis, dalam artian akan sama kebiasaannya, pola pikirnya, makanya kita harus milih-milih banget kepada siapa kita harus duduk. kita duduk bahkan jika yang bersamamu orang yang penuh Kerinduan kepada Allah dan rasulnya maka itu akan membuatmu rindu kepada Allah dan Rasulullah
3. Bagaimana kita bisa merasa lezat ketika berselawat terasa nikmat?
=> • kenali dulu sama sosok yang kamu sebut-sebut.
karena rasa itu nggak akan datang kecuali kenal dulu. Enggak mungkin orang kenal sama Nabi nggak cinta, itu nggak mungkin, bahkan orang-orang yang di zaman Nabi bukan orang yang beriman sekalipun mereka akan cinta dan senang sama Nabi, Tapi karena kesombongannya itu menutup mereka dari bersyahadat. Makanya supaya bisa cinta padahal kita terpisah jarak dan juga waktu, maka kita banyak-banyak cari tau tentangnya.
• Mintalah pada Allah SWT untuk memiliki hati yang rindu pada Nabi.
Karena itu dari Allah, selain kita berusaha tapi juga minta sama Allah. "ya Allah kok kayaknya hati saya ini masih rindunya itu bukan di jalur yang tepat, Kayaknya masih senang sama dunia yang tidak ada sangkut pautnya dengan Allah dengan rasul-Nya. Jadi minta sama Allah dan juga dengan usaha supaya Allah SWT memberikan kepada kita hati Yang rindu kepada Nabi SAW. karena itu memang hanya dimiliki oleh orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT. sambil kaji terus tentang Nabi, pasti otomatis akan cinta. cari tahu keindahan dari Nabi, Maka insya Allah pasti akan timbul cinta dan ketika sholawat pun pasti akan punya rasa rindu.
Wallahua'lam bishowab.
Halal share dan di mohon untuk tidak menghilangkan sumber catatan, BaraakAllah Fiikum.
Salam cinta π
ππ½. ππͺπ»πΎππ©πͺπ±π»πͺ
Komentar
Posting Komentar